HAY Sobat Blogger kali ini saya ingin berbagi dari ilmu yang saya dapat beberapa waktu yang lalu ketika saya masuk kelas. Jadi silahkan disimak. jangan Lupa siapkan
Krupuk dan segelas air Untuk minum karna agak panjang .
1. DEFINISI
Krupuk dan segelas air Untuk minum karna agak panjang .
1. DEFINISI
Pada dasarnya pengolahan teknologi digital itu menggunakan bilagan
biner.Tapi untuk memenuhi pengolahan data yg lebih efektif dan efisien
maka dibuat sistem bilangan oktal dan hexa beserta desimal.
System bilangan (number system) adalah suatu cara untuk mewakili besaran dari suatu
item fisik. Sistem
bilangan yang banyak dipergunakan oleh manusia adalah system biilangan desimal, yaitu sisitem bilangan yang menggunakan 10 macam symbol untuk mewakili suatu besaran.Sistem ini banyak digunakan karena manusia mempunyai sepuluh jari untuk dapat membantu perhitungan. Lain halnya dengan komputer, logika di komputer diwakili oleh bentuk elemen dua keadaan yaitu off (tidak ada arus) dan on (ada arus). Konsep inilah yang dipakai dalam sistem bilangan binary yang mempunyai dua macam nilai untuk mewakili suatu besaran nilai. Berikut penjelasannya.
bilangan yang banyak dipergunakan oleh manusia adalah system biilangan desimal, yaitu sisitem bilangan yang menggunakan 10 macam symbol untuk mewakili suatu besaran.Sistem ini banyak digunakan karena manusia mempunyai sepuluh jari untuk dapat membantu perhitungan. Lain halnya dengan komputer, logika di komputer diwakili oleh bentuk elemen dua keadaan yaitu off (tidak ada arus) dan on (ada arus). Konsep inilah yang dipakai dalam sistem bilangan binary yang mempunyai dua macam nilai untuk mewakili suatu besaran nilai. Berikut penjelasannya.
2. TEORI BILANGAN
2.1 Bilangan Desimal
Sistem bilangan atau dalam bahasa inggris disebut number system adalah suatu cara untuk mewakili besaran dari suatu phisik. Sistem bilangan menggunakan suatu bilangan dasar atau disebut juga basis (base / radix) yang tertentu.
2.2 Bilangan Biner
2.1 Bilangan Desimal
Sistem
bilangan desimal adalah sistem bilangan yang paling umum digunakan
dalam kehidupan sehari-hari. Sistem bilangan desimal menggunakan basis
10 dan menggunakan 10 macam simbol bilangan yaitu .
0, 1, 2, 3, 4, 5, 6,
7, 8 dan 9.
Sistem bilangan desimal dapat berupa integer desimal
(decimal integer) dan dapat juga berupa pecahan desimal (decimal
fraction).
Sistem bilangan atau dalam bahasa inggris disebut number system adalah suatu cara untuk mewakili besaran dari suatu phisik. Sistem bilangan menggunakan suatu bilangan dasar atau disebut juga basis (base / radix) yang tertentu.
2.2 Bilangan Biner
Sistem bilangan Biner adalah sistem nomor yang digunakan oleh perangkat digital seperti komputer,
pemutar cd, dll. Biner berbasis 2, tidak seperti menghitung sistem desimal yang
Basis 10 (desimal). Dengan kata lain, Biner hanya memiliki 2 angka yang berbeda
(0 dan 1) untuk menunjukkan nilai, tidak seperti Desimal yang memiliki 10 angka
(0,1,2,3,4,5,6,7,8 dan 9).
Contoh dari bilangan biner:
10011100
Seperti yang anda lihat itu
hanya sekelompok nol dan yang ada 8 angka dan angka-angka tersebut adalah
bilangan biner 8 bit. Bit adalah singkatan dari Binary Digit, dan angka
masing-masing digolongkan sebagai bit.
- Bit di paling kanana "angka 0" dikenal sebagai Least Significant Bit (LSB).
- Bit di paling kiri "angka 1" dikenal sebagai bit paling signifikan (Most significant bit = MSB)
notasi yang digunakan dalam sistem digital:
- 4 bits= Nibble
- 8 bits = Byte
- 16 bits = Word
- 32 bits = Double word
- 64 bits = Quad Word (or paragraph)
Nomor elektronik biner
disimpan/diproses menggunakan off atau pulsa elektrik, sistem digital akan
menafsirkan Off dan On di setiap proses sebagai 0 dan 1. Dengan kata lain
jika tegangan rendah maka akan mewakili 0 (off), dan jika tegangan yang tinggi
akan mewakili 1 (On).
2.2.1 Operasi aritmetika pada
bilangan Biner
a. Dasar penjumlahan bilangan Biner.
0 + 0 = 0
0 + 1 = 1
1 + 0 = 1
1 + 1 = 0 ---> menyimpan 1, yaitu 1
+ 1 = 2,
karena digit terbesar binari 1, maka harus dikurangi dengan 2 (basis),
jadi 2 – 2 = 0 dengan menyimpan 1
contoh .
1111
10100+
100011
atau dengan langkah :
1111 + 10100 =
1 + 0 =
1
1 + 0 =
1
1 + 1 =
0 dengan menyimpan 1
1 + 0 + 1 =
0 dengan menyimpan 1
1 + 1 =
0 dengan menyiman 1 ke paling depan (karena sudah posisi paling depan)
Hasilnya = 100011
*Ditulis dari yang paling bawah ke atas.
b. Pengurangan
Bilangan biner
dikurangkan dengan cara yang sama dengan pengurangan bilangan desimal. Dasar
pengurangan untuk masing-masing digit bilangan biner adalah :
0 - 0 = 0
1 - 0 = 1
1 - 1 = 0
0 –
1 = 1 --> dengan meminjam 1 dari sebelah kirinya.
Contoh :
11101
1011 -
10010
dengan
langkah – langkah :
11101 - 1011 =
1
– 1 = 0
0
– 1 = 1 dengan meminjam 1
1 – 0 – 1 = 0
1
– 1 = 0
1
– 0 = 1
Hasilnya = 10010
*dengan hasil di tulis dari bawah ke atas.
2.3 Bilangan Oktal
Sistem bilangan Oktal menggunakan
8 macam symbol bilangan berbasis 8 digit angka, yaitu 0,1,2,3,4,5,6,7.
Jadi Oktal hanya terdapat 8 digit angka.
2.4 Bilangan Hexadesimal
Sistem bilangan Hexadesimal
menggunakan 16 macam symbol bilangan berbasis 8 digit angka
yaitu 0, 1, 2, 3, 4, ,6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E dan F.
Dimana,
A | B | C | D | E | F
10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15
3. KONVERENSI BILANGAN
3.1 Desimal -> Biner
Misalnya kita ingin mengkonferensi bilangan Desimal ke bilangan Biner sebagai contoh dalam Desimal yaitu 20, karena Binner berbasis 2 jadi bilangan desimal itu kita bagi 2 seperti berikut.
20 : 2 = 10 sisa 0
10 : 2 = 5 sisa 0
5 : 2 = 2 sisa 1
2 : 2 = 1 sisa 0
Atau,
20
2 ---- 0
10
2 ---- 0
5
2 ---- 1
2
2 ---- 0
1
jadi hasilnya = 10100
*dengan ketentuan penulisan dari bawah
** tanda "----" artinya per/dibagi
*** disebelah kiri pada cara 2 adalah pembagi "2" dan sebelah adalah sisanya.
3.2 Desimal --> Oktal
Karena Oktal berbasis 8 jadi tinggal kita bagi 8 seperti pada biner yang kita bagi 2. misalnya pada desimal 8 berapa oktalnya, penyelesaian
14 : 8 = 1 sisa 6
hasil oktalnya yaitu 16
*langsung hasil pembagi dan sisanya di letakan berurutan .
hasil oktalnya yaitu 16
*langsung hasil pembagi dan sisanya di letakan berurutan .
3.3 Desimal --> Hexadesimal
Sama dengan Oktal, Hexadesimal yang bebasis 16 dari desimal tinggal kita bagi 16 saja. Misalnya kita menggunakan desimal 20. penyelesaiannya
20 : 16 = 1 sisa 4
hasilnya Hexadesimalnya yaitu 14
*langsung hasil pembagi dan sisanya di letakan berurutan .
3.4 Bineri --> Desimal
Rumus utama konversi dari bneri yaitu :
Rumus : m x 2^n
m : nilai binner
n : urutan.
contoh :
binner = desimal
100100 = ......
penyelesaian
10100 = 1 x 2^4 + 0 x 2^3 + 1 x 2^2 + 0 x 2^1 + 0 x 2^0
= 16 + 0 + 4 + 0 + 0
= 20
*keterangan
- urutan ( ^ ) pangkat dihitung dari paling belakang dengan awalan nol ( 0 ) mulai dari sebelah kiri.
- tanda ( _ ) merupakan nilai binnernya.
- karena bilangan binner berbasis 2 maka konverensi desimal ke binner dikali 2.
3.5 Bineri --> Oktal
KUNCI PENGERJAAN
|
|||||||
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
128
|
64
|
32
|
16
|
8
|
4
|
2
|
1
|
jadi
|
111
|
= 7
|
Hexa
|
= 4
|
|||
11111
|
= 31
|
Biner
|
= 2
|
||||
Okta
|
= 3
|
gambar diatas bisa digunakan sebagai kunci pengerjaan yang berkaitan dengan binner.
misalkan terdaat binner = 10111, karena di konverensi ke oktal dan pada tabel diatas oktal dapat di klasifikasikan menjadi 3 digit itu maksudnya dari binner yang akan di konferensikan kita bagi menjadi 3 dalam setiap kelompoknya dan dikelompokan dari belakan. Catatan apabila kelompok paling dean kurang dari 3 digit maka kita tambah angka "0" karena angga nol adalah mati jadi tidak di tulis tidak apa-apa atau hanya sebagai pelengkap. penyelesaian.
binner = Oktal
10111 = .....
010 | 111
010 | 111
2 | 7 = 27 pada Oktal
langsung ditulis hasil konferensi sesuai tabel dari depan.
3.6 Bineri -->Hexadesimal
Masih menggunakan tabel yang sama tapi karena Hexa adalah basis 16 kita dapat mengecilkannya dalam engerjakan dengan angka 4 yang berarti kita menjadikan 4 digit dalam setia kelompoknya . Contoh soal
Binner = Hexadesimal
11101101 = ,.......
penyelesaian
1111 | 1101
14 | 13
E | D
karena pada hexadesimal angka 14 ditulis E dan 13 ditulis D , maka hasilnya pada hexadesimal yaitu ED
3.7 Oktal --> Binner
masih menggunkan tabel diatas tapi karena Oktal menggunakan 3 digit yang diisah seperti sebelumnya pada desimal ke oktal disini kita tinggal membalik contoh pada oktal = 57 berapa Binnernya. berikut penyelesaiannya.
Oktal = Binner
57 = .........
5 | 7
101 | 111
jadi binernya = 101111
3.8 Oktal --> Hexadesimal
Kali ini untuk Oktal ke Hexadesimal perlu kita binerkan dahulu dari oktal baru ke hexadesimal. misal kita tetap menggunkan nilai oktal yang sama = 57 seperti diatas dan dari binner kita hexadesimalkan seperti berikut,
Oktal = Binner
57 = .........
5 | 7
101 | 111
binernya = 101111
*karena hexadesimal 16 digit kita menggunakan 4 digit untuk pemisah.
Binner = Hexadesimal
101111= .....
0010 | 1111
2 | 15 2 | F
jadi Hexadesimalnya 2F.
3.9 Oktal --> Desimal
untuk Oktal ke desimal kita menggunakan rumus berikut
Rumus : m x 8^n
m : nilai Oktal
n : urutan
misalkan nilai Oktalnya = 24, penyelesaian
Oktal = Desimal
24 = ......
24 = 4 x 8^0 = 4
2 x 8^1 = 16 +
20
jadi desimalnya = 20
3.10 Hexadesimal --> Desimal
Hexadesimal ke desimal kita dapat menggunkan rumus seperti dibawah :
Rumus : m x 16^n
m : nilai Hexadesimal
n : urutan
jadi misalkan nilai Hexadesimal = 23 , penyelesaiannya
23 = 3 x 16^0 = 3
2 X 16^1 = 32 +
35
Jadi nilai desimalnya = 35
3.11 Hexadesimal --> Biner
Untuk Hexadesimal ke Biner kita dapat menggunkan tabel di atas dan menggunakan konversi dari biner ke Hexadesimal tapu kebalikannya dan ingat hexadesimal basis 16 jadi kita memisahkan dengan 4 digit. misalkan disini kita menggunkan nilai Hexadesimal = ED, Penyelesaiannya
Hexadesimal = Biner
ED = ....
jawab = E | D
14 | 13
1110 | 1101
jadi binernya = 11101101
3.12 Hexadesimal --> Oktal
Untuk Hexadesimal ke Oktal kita perlu merubahnya ke biner dahulu dan dari biner itu baru kita jadikan Oktal. disini saya akan menggunakan nilai hexadesimal yang sama seperti diatas dan kita ubah dari hexadesimal ke biner baru ke Oktal berikut penyelesainnya,
Hexadesimal = Biner
ED = ....
jawab = E | D
14 | 13
1110 | 1101
jadi binernya = 11101101
Biner = Oktal
Oktal = Binner
57 = .........
5 | 7
101 | 111
jadi binernya = 101111
3.8 Oktal --> Hexadesimal
Kali ini untuk Oktal ke Hexadesimal perlu kita binerkan dahulu dari oktal baru ke hexadesimal. misal kita tetap menggunkan nilai oktal yang sama = 57 seperti diatas dan dari binner kita hexadesimalkan seperti berikut,
Oktal = Binner
57 = .........
5 | 7
101 | 111
binernya = 101111
*karena hexadesimal 16 digit kita menggunakan 4 digit untuk pemisah.
Binner = Hexadesimal
101111= .....
0010 | 1111
2 | 15 2 | F
jadi Hexadesimalnya 2F.
3.9 Oktal --> Desimal
untuk Oktal ke desimal kita menggunakan rumus berikut
Rumus : m x 8^n
m : nilai Oktal
n : urutan
misalkan nilai Oktalnya = 24, penyelesaian
Oktal = Desimal
24 = ......
24 = 4 x 8^0 = 4
2 x 8^1 = 16 +
20
jadi desimalnya = 20
3.10 Hexadesimal --> Desimal
Hexadesimal ke desimal kita dapat menggunkan rumus seperti dibawah :
Rumus : m x 16^n
m : nilai Hexadesimal
n : urutan
jadi misalkan nilai Hexadesimal = 23 , penyelesaiannya
23 = 3 x 16^0 = 3
2 X 16^1 = 32 +
35
Jadi nilai desimalnya = 35
3.11 Hexadesimal --> Biner
Untuk Hexadesimal ke Biner kita dapat menggunkan tabel di atas dan menggunakan konversi dari biner ke Hexadesimal tapu kebalikannya dan ingat hexadesimal basis 16 jadi kita memisahkan dengan 4 digit. misalkan disini kita menggunkan nilai Hexadesimal = ED, Penyelesaiannya
Hexadesimal = Biner
ED = ....
jawab = E | D
14 | 13
1110 | 1101
jadi binernya = 11101101
3.12 Hexadesimal --> Oktal
Untuk Hexadesimal ke Oktal kita perlu merubahnya ke biner dahulu dan dari biner itu baru kita jadikan Oktal. disini saya akan menggunakan nilai hexadesimal yang sama seperti diatas dan kita ubah dari hexadesimal ke biner baru ke Oktal berikut penyelesainnya,
Hexadesimal = Biner
ED = ....
jawab = E | D
14 | 13
1110 | 1101
jadi binernya = 11101101
Biner = Oktal
11101101 = ......
011 | 101 | 101
3 | 5 | 5
jadi nilai oktalnya = 355
Berikut mengenai Sistem Bilangan yang dapat saya bagi mohon maaf bila ada yang kurang jelas dan radak membingungkan saya juga manusia yang banyak kesalahannya. jadi kalo ada yang masih bingung dan tidak jelas serta menurut anda kurang berkenan silahkan komentar. jadi Salam Budaya
011 | 101 | 101
3 | 5 | 5
jadi nilai oktalnya = 355
Berikut mengenai Sistem Bilangan yang dapat saya bagi mohon maaf bila ada yang kurang jelas dan radak membingungkan saya juga manusia yang banyak kesalahannya. jadi kalo ada yang masih bingung dan tidak jelas serta menurut anda kurang berkenan silahkan komentar. jadi Salam Budaya
0 comments:
Semua umpan balik saya hargai dan saya akan membalas pertanyaan yang menyangkut artikel di Blog ini sesegera mungkin.
1. Jika merasa Post/Artikel ini bermanfaat mohon klik like/Share dan lebih baik lagi jika menulis komentar dan apabila adan Komentar SPAM akan dihapus segera setelah saya review
2. Pastikan untuk klik "Berlangganan Lewat Email" untuk membangun kreatifitas blog ini
3. Jika Anda memiliki masalah cek dulu komentar, mungkin Anda akan menemukan solusi di sana.
4. Mohon ketika mengCopy artikel apapun dari Angga N Blog mohon diberi sumbernya
5. Jangan Tambah Link ke tubuh komentar Anda karena saya memakai system link exchange
6. Dilarang menyebarluaskan artikel tanpa persetujuan dari saya.
Bila anda senang dengan artikel ini silahkan Join To Blog atau berlangganan geratis Artikel dari blog ini. Pergunakan vasilitas diatas untuk mempermudah anda. Bila ada masalah dalam penulisan artikel ini silahkan kontak saya melalui komentar atau share sesuai dengan artikel diatas.
Post a Comment